Jumat, 07 September 2012
FPI: Spanduk Pilih Pemimpin Se-Iman Bukan SARA
KOMPAS.Ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Habib Salim Alatas alias Selon, menganggap banyaknya spanduk yang berisi imbauan untuk memilih pemimpin seiman dan melarang memilih yang tidak seiman bukanlah suatu bentuk kampanye SARA. Menurutnya, spanduk tersebut hanya bersifat mengingatkan warga muslim.
"Tidak ada SARA di Pilkada DKI ini. Saya bingung kalau ada spanduk seperti itu orang cepat sekali bilang itu SARA," ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (6/9/2012).
Menurut Habib Selon, FPI juga tak pernah mempermasalahkan imbauan-imbauan itu kendati berada di ruang publik dan bukannya di tempat ibadah.
"Tidak ada masalah, itu kan salah satu dakwah untuk mengingkatkan kaum yang lupa. Tidak harus di masjid, karena orang tidak semuanya ke sana. Kalau di tempat umum kan banyak yang lihat," ucapnya.
Meski tidak mengetahui siapa pelaku pemasang spanduk-spanduk itu, Habib Selon menyatakan dukunganya. Ia pun mengungkapkan bahwa FPI DKI Jakarta siap memenangkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli untuk memenangi Pilkada kali ini.
"FPI 100 persen dukung Foke-Nara sejak tanggal 8 Agustus 2012. Jadi kalau seandainya nanti ada DPW atau posko atau laskar FPI tidak dukung, kami non-aktifkan," ancam Habib Selon.
Habib Selon menuturkan, FPI juga siap menerima kekalahan jika Jokowi-Basuki menang. Siapa pun pemimpin yang menang, kata dia, FPI DKI Jakarta akan siap mengkritisi dan berdemo jika dinilai melanggar syariat.
"Siapa pun gubernurnya, nggak jadi masalah. Kalau Foke menang lagi, dan dia salah lalu melanggar syariat, kita demo. Kalau Jokowi menang dan buat masalah keluar syariat Islam, kami juga demo," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah spanduk warna oranye terpampang secara mencolok di seberang Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, pada Kamis (6/9/2012). Pantauan Kompas.com di lokasi, spanduk itu berukuran 3 x 10 meter dipasang di sebuah papan reklame dekat hal bus TransJakarta Koridor IX (Grogol-Pinangranti).
Spanduk itu tampak meniban spanduk promosi sebuah apartemen berwarna biru muda yang ada sebelumnya. Segulung tali rafia masih terlihat tertinggal di lokasi. Isi spanduk tersebut cukup provokatif dengan tulisan kapital. Pada pukul 20.00 WIB, aparat kepolisian bersama dengan Panwaslu sudah mencopot spanduk tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar