Sabtu, 12 April 2014

Makanan ekstrim di china beranika anda mencobanya

Untuk Anda yang gemar kuliner ekstrim, menu
masakan di restoran Beijing yang satu ini patut
dicoba. Dinamakan Guo Li Zhuang, restoran ini
menyajikan beberapa menu makanan yang
bahannya diambil dari organ vital hewan atau
lazim disebut “torpedo” di Indonesia.
Organ vital yang digunakan merupakan organ vital
dari berbagai jenis hewan mulai dari kerbau,
keledai, sapi, kambing dan lainya. Cara
menyajikanya pun beragam, ada yang disajikan
mentah-mentah, ada yang diiris tipis hingga
dibentuk bunga agar pelanggan tidak merasa jijik.
Berdiri sejak tahun 2006, restoran ini merupakan
restoran milik pria asal China bernama Guo yang
tinggal di Taiwan sejak Perang Sipil melanda China
tahun 1949 silam. Dia kemudian pindah ke Atlanta,
Georgia dan mulai belajar mengenai obat-obatan
China dan bereksoerimen menggunakan alat
genital hewan.
Para pelayan restoran akan menjelaskan menu-
menu tersebut kepada pelanggan sebelum mereka
memesan makanan. Hal ini disebabkan menu
hidangan yang disajikan terbilang tidak umum.
Pelayan juga menjelaskan mengenai manfaat
medis hidangan “torpedo”, yang berfungsi
meningkatkan libido dan mempercantik kulit.
Namun demikian, para wanita tidak disarankan
untuk memesan menu-menu dari testis hewan
karena dianggap dapat menumbuhkan jenggot dan
membuat suara mereka menjadi lebih berat. Bukan
hanya itu saja, remaja di bawah 15 tahun juga
tidak diperbolehkan menyantap hidangan di
restoran ini karena hormon yang terkandung di
dalam makanan dapat mengganggu perkembangan
hormon alami tubuh.
Agar bisa bersantap di restoran ini, pelanggan
harus rela merogoh kantong ratusan dolar
Amerika. Menu makanan termahal yang disajikan
adalah sepiring torpedo harimau yang harganya
mencapai US$1.500 atau mencapai Rp17 juta.
Meskipun harganya mahal, restoran tersebut tidak
pernah sepi pelanggan. Justru setiap hari restoran
ini selalu penuh dengan pelanggan sehingga
mereka membuka cabang restoran di beberapa
wilayah lain di China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar